Rabu, 06 April 2016

Praktek membuat Tirai Lampung

MTs. Negeri 1 Lampung Selatan berkomitmen untuk melestarikan seni budaya daerah Lampung. Salah satunya dengan memberikan pembelajaran tentang budaya Lampung. Kali ini memberikan materi tentang makna hiasan lidah-lidah pada tirai yang digunakan saat perhelatan masyarakat Lampung.
Guru yang membimbing Ibu Sri Wahyuni, S.Pd.I menguraikan tentang makna hiasan. Hiasan lidah pada tirai yakni suatu pengertian berupa lambang dengan sesuatu hal atau barang yang digunakan suatu peristiwa.




Tirai yang dilengkapi lidah-lidah dimaksud untuk melindungi bagian dinding rumah terlihat indah. Keindahan susunan tirai dan lidah-lidah yang memenuhi dinding rumah dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Lampung itu kaya raya, sesuai dengan ungkapan masyarakat Lampung "Lampung Sai Kaya Khaya".
Lidah-lidah yang dipasang pada susunan atas tirai merupakan gabungan antara motif segi empat, segitiga dan belah ketupat.
Biasanya, yang digunakan adalah motif flora.
Menurutnya, lidah-lidah umumnya berjumlah genap, hal ini sesuai dengan perhitungan masyarakat Lampung yakni tangga, tunggu, kerindang dan ketinggalan.
Tangga berarti menunjuk kepada naik, yaitu berharap pada naiknya tingkatan hidup seseorang untuk mendapatkan kesejahteraan baik secara batiniah atau lahiriah.
Tunggu, menunjuk pada menunggu berarti kesabaran atau kesanggupan untuk menjalani proses menuju tingkat yang lebih tinggi.
Selanjutnya, kerindang berarti goyang merupakan hal yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang timbul atau terjadi dalam kehidupan seseorang.
Ketinggalan, dapat diartikan sebagai ketidakberuntungan.
Tiap tirai berjumlah genap misalnya 50 atau kelipatan 4 ditambah 2, maka akan jatuh pada hitungan tangga atau tunggu. Dengan demikian pemilik atau pemakai tirai yang dilengkapi dengan lidah-lidah akan mendapatkan keselamatan.
Selain itu, warna lidah-lidah juga memiliki warna pokok yakni putih, kuning tua, kuning muda, merah dan hitam.
Putih menunjukkan makna suci atau bersih, dan menunjukkan bahwa seseorang yang memimpin harus memiliki hati yang bersih. Kuning tua merupakan warna kebangsawanan. Kuning muda/kuning emas bermakna kemegahan. Merah merupakan warna hati rakyat atau pemberani. Dan hitam merupakan warna para rakyat yang bersatu dengan merah atau darah rakyat yang siap untuk bersatu dalam membela kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar